Hari ini, Kamis 20 Oktober 2011, adalah hari paling kelam dalam sejarah Westlifer se dunia.
Idola kami, Westlife, mengeluarkan pernyataan bahwa Tahun 2012, WESTLIFE AKAN BUBAR.
Pagi ini saya terbangun dengan perasaan riang, tapi setelah memandangi BB dan membaca message yang masuk, notif dari twitter, hati saya langsung sakit, kepala pusing, kaki yang masih retak jadi nyut-nyutan lagi
Membuka Twitter langsung menjumpai TL yang penuh dengan kekecewaan dari Westlifer seluruh dunia.
Saat itu juga, rasanya saya ingin menangis karena membaca statement resmi mereka.
Bukannya mereka berkata bahwa mereka hanya akan break untuk 2 tahun, bukannya bubar?
Malam ini pun saya sebenarnya tidak berencana menulis di blog ini
Saya tidak pernah membayangkan menulis sebuah tulisan setengah resmi di blog ini
Dan saya tidak pernah membayangkan akan menulis tentang hal ini, sesuatu yang sangat jauh dari pikiran saya *memang sempat terpikir, tapi hanya sekali, saat Brian meninggalkan mereka*
Malam ini, saya sungguh-sungguh meneteskan air mata untuk mereka.
Malam ini saya tidak bisa membuka official website mereka, tapi dari pagi, sudah banyak laman-laman yang memuat announcement resmi mereka, salah satunya dari FB :
ini link nya:
Membaca twit
@WestlifeTards soal teori konspirasinya Queen of Tards memang membuat ku tersenyum pada awalnya, tapi kemudian sadar bahwa ini bukan hanya sekedar isu belaka, seperti isu tentang Brian yang akan tampil bersama Westlife saat acara natal.
Isi pernyataan mereka memang singkat jelas dan padat, juga dalam dan sangat menyakitkan kami.
14 tahun mereka bersama, 12 tahun saya pribadi mencintai mereka tanpa henti.
Masih jelas teringat, saat pertama kali suka mereka, saya masih kelas 6 SD, mengumpulkan uang untuk membeli poster-poster mereka.
Beranjak ke SMP mulai membeli majalah-majalah yang ada artikel Westlife nya. Rela pulang sekolah naik angkot ke pasar hanya untuk membeli majalah itu, padahal rumah saya ada di belakang sekolah.
Kemudian, ayah dan ibu mulai mengakomodasi dengan membelikan kaset-kaset mereka.
Setiap pulang sekolah langsung nyanyi-nyanyi nyetel kasetnya
Bahkan, adik saya yang saat itu umurnya 5 tahun, masih TK, bisa menyanyikan lagu "Seasons In The Sun" dengan kata-kata yang kurang jelas, tapi nadanya tepat semua.
Dan saat dia beranjak SD, dia menyatakan bahwa dia suka sama Brian McFadden karena gayanya yang keren.
Diledekin keluarga lain pun saya tidak perduli. Setiap orang yang mencela/meremehkan mereka hanya saya anggap angin lalu.
Di setiap lembar biodata yang sangat ngetrend saat itu, jawaban untuk hobi adalah : Mendengarkan lagu Westlife
Atau untuk pertanyaan penyanyi idola : Westlife
Bersama keempat teman dekat, kami sering membicarakan mereka. Lebih menyenankan lagi saat berkumpul, 3 dari kami menyukai orang yang sama : Nicky Byrne. Ya, saya dan 2 orang lain tergila-gila dengan wajah imut dan innocent Nicky.
Selain itu, saya pun secara suka rela menemani 1 orang yang menyukai Mark Feehily. Mata biru Mark sudah membius kami, ditambah suaranya, benar-benar tak terlupakan
Dan 1 orang maknae kami menyukai Shane Filan.
Hingga saat saya setingkat SMU, teman-teman tahu bahwa cinta saya pada para pria Irlandia itu tidak pernah surut.
Puncak keberhasilan saya dalam mencintai mereka terwujud 5 Oktober 2011 lalu saat mereka datang ke Jakarta
Menonton konser mereka, seorang diri, dengan atribut dari official fansclub mereka di Indonesia, dan yang paling penting : Dengan uang sendiri, bukan lagi uang jajan orang tua.
Mengobati kerinduan selama 12 tahun kepada mereka.
Saat itu banyak yang bertanya :
"Kenapa sih,masih mau nonton Westlife? Mahal. Mending nonton LP aja"
Jawaban saya :
"Kapan lagi bisa nonton mereka? Siapa tau setelah ini mereka bubar atau nggak konser lagi di Indonesia"
Dan sesungguhnya hari ini saya menyesali jawaban saya sendiri. Melihat kenyataan bahwa mereka akan bubar adalah hal paling pahit yang pernah saya rasakan selama mencintai mereka.
Walau hal itu akan terjadi 2012 nanti, tapi detik pernyataan itu dikeluarkan sudah dianggap sebagai detik bubarnya Westlife
7 bulan kedepan kita masih bisa mendengar Westlife sebagai boyband legendaris yang masih berkarya dan berhasil menelurkan 2 album Greatest Hits
Saya tidak mau mereka bubar, tapi bila memang itu yang harus terjadi, saya akan berharap mereka akan re-unite one day,seperti yang sudah dilakukan Take That.
Dan saya, benar-benar mencintai Westlife
Pengaruh Westlife dalam kehidupan saya teramat besar.
Mereka membuat ku menyukai bahasa Inggris, membuat pelajaran bahasa Inggris lebih menyenangkan.
Lagu-lagu mereka menemani ku saat sedang patah semangat, patah hati, kecewa, sedih tanpa sebab.
Lagu-lagu mereka juga membuat hari-hari saya lebih ceria.
Baru kali ini saya mencintai sesuatu selain keluarga selama ini.
12 Tahun bukan waktu yang sebentar. Kalau usia manusia, sudah mulai beranjak remaja.
Dan 12 tahun mendeklarasikan diri sebagai Westlifer tidak pernah membuatku malu.
One thing for sure, even though there's no more Westlife in the future, I will always be a Westlifer for the rest of my life, and I'm proud of it!
Perjalanan ku sebagai Westlifer tidak akan terhenti di usia 12 tahun ini, tapi akan terus hingga semuanya berakhir dalam hidupku.