Aku hidup untuk mereka yang mencintaikuBanyak kejadian yang terjadi didalam hidup seseorang, tapi hanya sedikit yang bisa merubah orang itu secara menyeluruh.
Kejadian yang gw alami belakangan ini sepertinya memberikan gw banyak waktu untuk berpikir, nggak sampe merenung yang terlalu dalam sih, tapi cukuplah untuk memikirkan "hidup" gw sendiri.
Case 1 :
Sebelumnya, gw selalu merasa tidak puas atas apa yang gw miliki. Dalam beberapa hal ini memang baik, tapi nggak semua hal bisa diukur dengan cara ini. Gw selalu merasa bahwa gw pasti selalu jadi nomor dua, atau selalu berada dalam antrian, nggak pernah jadi trendsetter atau pemenang lotre, selalu menanti dan mengikuti. Mau gw berusaha kaya apapun sepertinya gw gak akan pernah bisa menang.
Tapi setelah gw memikirkannya, ternyata gw adalah yang nomor satu dalam kehidupan kecil gw. Misalnya, gw adalah yang pertama di keluarga gw yang bisa langsung bekerja setamat sekolah, gw adalah yang pertama yang bisa melanjutkan sekolah dengan biaya sendiri.
Dan gw bersyukur karena bisa jadi yang kedua, karena ga selamanya menjadi yang pertama itu menyenangkan. Ada kalanya mereka -yang pertama- iri dengan orang yang berada di belakang mereka. Yang kedua bisa mencontoh yang pertama, bisa menghindari kesalahan yang dilakukan yang pertama, dan bisa lebih sukses dari yang pertama.
Sebelumnya, gw selalu merasa bahwa diri gw gak seberuntung mereka. Gw merasa kalo gw kehilangan masa-masa indah gw di SMA, karena gw masuk SMK. Gw kehilangan kesempatan seperti teman-teman yang lain karena rumah gw jauh. Gw ga bisa bersenang-senang sesering yang lain karena banyak kebutuhan yang lebih mendesak dirumah.
Tapi ternyata gw salah. Gw ga kehilangan masa-masa indah cuma karena gw masuk SMK. Buktinya, gw punya banyak teman. Berkat sekolah disana pun gw bisa seperti sekarang, sudah bekerja, bisa punya apapun yang gw mau, dan senang-senang sesuka gw. Masalah jarak yang memisahkan pun, bukan lagi hal yang memberatkan, karena ternyata teman-teman gw bisa kok main ke rumah gw.
Case 3 :
Sebelumnya, gw selalu merasa bahwa "sendiri" itu menyedihkan, dan gw selalu mempercayai bahwa gw itu "sendiri".
Ternyata, lagi-lagi gw salah besar. Gw gak pernah mengalami yang namanya sendirian di dunia ini.
Nggak punya "teman spesial" bukan berarti gw sendiri. Hidup gw pun nggak tergantung sama "teman spesial" saja.
Jauh sebelum gw mengenal rasa suka, disekeliling gw banyak orang yang nemenin gw. Saat gw mengenal rasa suka itu juga orang-orang itu masih tetap ada. Sekalipun rasa suka itu meninggalkan gw, orang-orang disekeliling gw gak akan ninggalin gw.
Kemarin gw merasa tersiksa karena orang yang berkata akan selalu ada buat gw malah nggak ada saat gw butuh, padahal gw kayanya selalu ada saat dia butuh.
Tapi seseorang mengingatkan gw, kalo gw gak butuh "someone special" kalo cuma mau curhat. Seorang "Sahabat" bisa mendengarkan lebih baik, bisa berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan yang paling pasti, akan selalu ada buat gw, jadi gw gak usah lagi merasa tersiksa karena orang itu nggak ada buat gw.
Orang yang hanya membuat gw merasa tersiksa nggak pantes dianggep sebagai orang yang spesial.Dan ya...Mata gw terbuka sangat lebar saat mendengar kata-kata dia. Sepertinya selama ini gw terlalu memikirkan apa yang terjadi di luar sana, dan jarang sekali memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan dibutuhkan oleh diri gw sendiri.
Gw nggak perlu repot-repot mikirin gimana caranya biar dia bisa merhatiin gw seperti gw merhatiin dia, gimana caranya membuat dia sadar bahwa gw ini nyata dan ada.
Yang perlu gw lakukan hanyalah jadi diri gw apa adanya. Gw gak perlu lagi menahan diri gw untuk tidak menyapanya. Gw gak perlu lagi mikirin dia lagi ngapain, kenapa nggak ada kabarnya. Gw cuma perlu memperlakukan dia seperti gw memperlakukan orang lain, sama tanpa ada beda. Dengan begitu, gw menghargai diri gw sendiri, bukannya merendahkan diri gw dengan gelisah nggak karuan atau uring-uringan sendiri.
Selalu ingat, bahwa orang yang pantas untuk menjadi spesial dimata kita adalah orang yang menganggap kita spesial dimatanya, dan orang-orang yang ada disekitar kita, yang selalu menyayangi kita, adalah orang yang paling pantas kita anggap spesial.
Teman spesial, Pacar atau bahkan Pasangan hidup, bisa berubah ditengah jalan, tapi keluarga dan sahabat nggak akan pernah hilang dari kehidupan kita.
Dan sekarang, gw sudah mulai merubah cara pandang gw. Sesekali boleh kita memandang dan membandingkan apa yang ada di sekitar kita, tapi yang paling penting adalah pikirkan apa yang sebenarnya diri kita butuhkan. Jangan bebankan diri sendiri dengan memikirkan hal-hal yang sepertinya kita tidak miliki.
Syukurilah apa yang sudah kita miliki, karena, siapa tahu apa yang kita miliki jauh lebih berharga daripada apa yang tidak kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar